Breaking News
Loading...
Monday, June 10, 2013

Info Post

Jembrana – Kasus HIV/AIDS di Jembrana kian hari kian memprihatinkan. Kondisi ini membuat Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Enoh Solehudin prihatin. Untuk itu jajaran berbaju hijau tersebut melakukan tatap muka dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, organisasi kepemudaan serta LSM guna membahas soal tersebut, Jumat (7/6).

Salah seorang tokoh masyarakat yang sedang meneliti pelacuran di Jembrana mengaku prihatin meningkatnya kasus HIV/AIDS di bumi makepung tersebut. Pihaknya yang juga melakukan penelitian di Genteng Banyuwangi itu mengungkapkan banyak ditemukan wanita yang pernah bekerja di café-café atau tempat hiburan di Bali pulang karena terkena penyakit. ”Dari hasil penelitian di Genteng Bayuwangi banyak orang yang pulang kampung mengatakan, terkena penyakit dukun karena bekerja di Bali, padahal terjangkit HIV/AIDS,”jelasnya. Hal senada diungkapkan Bendesa Batuagung,Jembrana IB Mantra. Dia mengaku jumlah penderita HIV/AIDS kini mencapai 500 orang lebih. “Ini harus diantisipasi dan disikapi karena bisa merusak masa depan generasi muda,” pintanya.

Sementara, Dandim 1617 Jembrana Letkol Inf Enoh Solehudin mengatakan, pihaknya tidak hanya melaksanakan program tentara manunggal masuk desa (TMMD) dan kegiatan di bidang pengamanan. Namun juga peduli dengan masalah sosial lainnya. Diantaranya bahaya narkoba, dan masalah seks bebas. Dari data yang ada pengidap HIV/AIDS di Jembrana kini mencapai 412 orang. “ini yang baru kelihatan dan kemungkinan yang tidak kelihatan masih banyak lagi, berbagai upaya pencegahan memang harus dilakukan,” ucapnya.

Untuk itu pihaknya berharap tokoh adat, agama, masyarakat dan pemuda untuk ikut melakukan pendekatan, memberikan contoh yang baik, selain ikut bersama-sama proaktif menjaga keamanan juga untuk mengantisipasi masalah sosial dan masalah lainnya. “Kami bersama Kominda akan berkoordinasi untuk menggelar operasi rutin,” jelasnya. ide


Sumber : http://korandetikbali.com/karangbulina/tni-juga-peduli-hivaids.html

0 komentar:

Post a Comment