Breaking News
Loading...
Friday, June 28, 2013

Info Post
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pemerintah PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) mampu membuat berbagai varian kapal seperti jenis Ferry, tanker, kapal militer dan sebagainya. Namun ada satu produk kapal yang memiliki keunikan karena jarang ada, yakni Kapal Pengolah Air Tawar.

Produk ini merupakan inovasi yang telah dikembangkan perseroan semenjak 2006 silam. Fungsi utamanya dari kapal ini adalah mampu mengubah air kotor menjadi air bersih dalam jumlah besar.

"Ini sebenarnya adalah produk inovasi kita beberapa tahun lalu. Fungsi utama dari kapal ini yakni bisa untuk mengolah air sungai jadi air bersih," jelas Ina Riesiana, Assisten Manager of Marketing PT Dok kepada Warta Kota di sela acara BUMN Innovation Award & Expo di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta, Jumat (28/6/2013).

Kapal ini memiliki dimensi panjang 16 meter, lebar 4,5 meter dan tinggi 1,6 meter dengan kapasitas angkut sebanyak tujuh orang. Selain itu, pada badan kapal, dilengkapi mesin water filter tipe vertical dengan kapasitas serapan sebesar 10 m3/jam.

Proses prodoksi sendiri dilakukan di pabrik galangan kapal PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) di Jalan Sindang Laut No 101 Cilincing, Jakarta Utara. Prototipe kapal jenis ini bisa disaksikan di gelaran BUMN Innovation Award & Expo di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.

Ditambahkan Arsam Heri Bowo selaku Kasubdiv EST dan ADM PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), selain kapal ini mampu mengolah air dari sungai keruh menjadi air bersih sebanyak 10 ton per jam, kapal ini juga mengangkut 30 ton air bersih hasil olahan.

"Kapal ini cocok digunakan di daerah-daerah yang memiliki banyak sungai tapi minim dengan air tanah, misalnya di Kalimantan atau di Banyuasin Sumatera Selatan," jelasnya.

Menurut Arsam, pemesan kapal ini mayoritas adalah pemerintah daerah, yang ingin memberikan layanan kepada masyarakatnya. Sejak mulai diproduksi pada 2006 silam, sambungnya, kapal seharga Rp 3 miliar ini sudah terjual sebanyak enam unit.

"Tapi sebenarnya kapal ini juga bisa digunakan sebagai inspeksi, puskesmas keliling, kapal perpustakaan atau bisa dikembangkan menjadi kapal pemadam kebakaran. Jadi, masih memungkinkan untuk dilakukan modifikasi, tidak hanya menjadi kapal pengolah air saja. Tergantung kebutuhan dan permintaan dari pemesan," ujarnya.

Ina Riesiana menjelaskan, Kapal Pengolah Air ini sebenarnya sangat memungkinkan dioperasikan di sungai-sungai di Jakarta, khususnya di daerah-daerah yang selama ini kekurangan air bersih.

"Beberapa kendala yang ditemui paling banyaknya penumpukan sampah di sungai-sungai di Jakarta. Tapi itu sebenarnya nggak masalah asal pemprov serius melaksanakan program ini."

Sebagai upaya pengembangan, imbuh Ina, pihaknya saat ini sedang mencoba menjalin kerja sama dengan beberapa kementerian seperti Kementerian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Kementerian PDT.

0 komentar:

Post a Comment