Breaking News
Loading...
Thursday, July 18, 2013

Info Post
Anak Muda Menguji Mental di ''Skateboard'' - Banyak olah raga menantang nyali kini digandrungi anak muda. Salah satunya, olah raga atau permainan papan luncur atau skateboard. Skateboard termasuk olah raga atau permainan ekstrem di dunia, yang pertama kali ditemukan pada 1950, seiring dengan berkembangnya era surfing di daerah California, Amerika Serikat. Bagaimana dengan di Bali? Ternyata, di Bali umumnya dan di Denpasar khususnya, jenis olah raga ini sudah cukup lama diakrabi anak muda.

---------

Skateboard merupakan sebidang papan melengkung di bagian ujung depan dan belakang, serta mempunyai penghubung di antara tayar atau truck-nya. Tidak hanya di Barat, bermain skateboard malah sudah relatif lama menjadi trend dalam lingkup komunitas dan pergaulan anak muda di Bali.

Sebutlah umpamanya perihal keberadaan organisasi Persatuan Skateboard Bali (PSB) yang dulunya bernama Bali Skater.

Organisasi dengan nama baru ini, tentu saja menaruh interest maksimal terhadap perkembangan olah raga skateboard di Bali. Berbagai event sudah kerap digelar untuk membangkitkan komunitas skateboard di Bali.

Hal ini diakui Gus Pras, wakil dari PSB. Ia mengatakan, saat ini perkembangan skater atau peminat olah raga skateboard khususnya yang ada di Bali sudah berkembang pesat. Menurutnya, perkembangan ini sangat baik mengingat olah raga ini memberi kontribusi pergaulan dan aktivitas sangat positif bagi kaum muda. "Kami hanya ingin generasi muda Bali memanfatkan semangat dan adrenalin mereka ke dalam olah raga yang positif dan menantang ini. Sekaligus, agar mereka juga mendapat penghasilan dari trend skateboard itu sendiri," ujar Gus Pras kepada Bali Post belum lama ini.

Tergolong Baru
Dikatakan Gus Pras, di Indonesia perkembangan skateboard masih tergolong baru, sejak 1980-an. Peminatnya makin banyak seiring perjalanan waktu meskipun pada saat itu tidak pernah diadakan kejuaraan skateboard di Indonesia. Para skater, menurut Gus Pras, mendapatkan informasi dari video dan atau membaca majalah luar negeri.

Di Bali, papar Gus Pras, booming skateboard terjadi sekitar tahun 1999. Kendati kala itu kegiatan terkesan masih "datar-datar" saja dan belum ada arahan yang benar bagaimana bermain skateboard, hal ini tidak membuat perkembangan skateboard di Bali lesu. Hal itu justru makin menambah rasa penasaran anak muda untuk menaklukkan papan beroda tersebut. "Awalnya memang terasa sulit meluncur di atas skateboard. Namun, jika orang mau tekun dan pantang menyerah, tidak terlalu sulit menguasainya," jelas Gus Pras.

Sebagaimana dikatakan Gus Pras, kini telah banyak tumbuh komunitas skater. Tidak hanya di daerah Kuta dan Denpasar, juga telah merambah ke daerah lain seperti di Ubud, Kota Gianyar, hingga Tabanan. Khusus di daerah Kuta dan Denpasar komunitas itu memiliki nama tersendiri sebagai identitas mereka seperti Imbo Skate (Imam Bonjol Skate), Puputan Skate, Flate Skateborder Community, Simpang Siur Skate, dan Tuban Skateboard.

Selain organisasi PSB yang berada di bawah penasihat Dirjen Pariwisata Bali, Gus Pras mengatakan, Bali juga memiliki company sendiri yang bernama BASE yang berfungsi menangani, memantau dan mengarahkan para skater di Bali agar tetap berada pada jalur yang benar. Bagi Gus Pras, pemain atau peminat skateboard akan mendapatkan "keuntungan psikologis" dari kegiatan ber-skateboard-nya seperti melatih mental, membentuk kepribadian yang baik, pantang menyerah untuk terus mencoba.

Keuntungan itu tidak hanya dapat diterapkan dalam permainan skateboard, juga pada kehidupan sehari-hari. "Saya yakin, para skater akan mempunyai mental dan kepribadian yang kuat untuk terus mencoba sesuatu yang baru dalam artian positif dan tidak mudah menyerah dalam hidup," tegas Gus Pras yang telah bergelut dengan skateboard sejak 1998 ini.

Kendati demikian, keberadaan fasilitas para skater untuk mengapresiasikan trik-trik mereka, diakui Gus Pras, masih sangat terbatas. Dicontohkan, betapa kini masih minimnya tempat-tempat yang menyediakan prasarana untuk para skater latihan. Bahkan ironisnya, para skater lebih banyak bermain di trotoar jalan dan pada tempat yang jauh dari standar.

"Di sinilah kami meminta dukungan pemerintah dan sponsor untuk membantu menyediakan sarana main skateboard. Percayalah, olah raga ini berfungsi menjauhkan generasi muda dari hal-hal yang negatif dan menyimpang," harapnya.

Dijelaskan Gus Pras, harga papan luncur beroda ini memang tergolong mahal, bisa mencapai jutaan rupiah, tergantung bahan dan kualitasnya. Menurut Gus Pras, bagian tengah atau truck dari papan skate ini terbuat dari titanium, aluminium dan campuran besi (aloi) yang ringan. Truck sendiri berbentuk kakangan atau huruf "H" apabila diletakkan pada posisi miring. Bagian-bagian skateboard meliputi washer atas, washer bawah, axle nut, bushing, bearing, axle washer, king pin, dan king nut. Wheels (tayar) merupakan bagian dari elemen terakhir yang memainkan peranan penting dalam pergerakan skateboard.

Rentan Risiko
Banyak anak muda memang sudah kegandrungan skateboard. Salah satunya, sebutlah Surya, skater yang sempat ditemui Bali Post di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, saat asyik bermain skateboard. Surya mengakui, bermain skateboard memiliki kesenangan tersendiri baginya.

Diakui Surya, kendati olah raga ini rentan dengan risiko seperti cedera, terkilir, patah tulang sampai gegar otak, tetap saja terbesit keinginannya untuk menguasai trik-trik dalam permainan tersebut. "Memang melakukan kesalahan merupakan risiko yang fatal. Itu bisa saja terjadi. Tapi saya tetap fun-fun saja menikmati skateboard ini. Malah, terkadang sebelum menguasai satu trik, ada rasa tidak ingin menghentikan latihan tersebut," ungkapnya.

Dikatakan Surya, untuk menikmati permainan skateboard yang indah dan penuh gaya memang diperlukan sarana yang berkualitas. Namun, menurut Surya, hal itu kembali kepada daya beli skater itu sendiri. Harga papan luncur yang dimiliki Surya sekitar Rp 375 ribu, itu dipesannya lewat internet buatan Bandung. "Bagi skater pemula seperti saya, cukup dulu papan luncur buatan Bandung. Selain murah, mudah juga mendapatkannya," komentarnya.

Senada dengan Gus Pras, Surya juga menjelaskan, bermain skateboard membutuhkan keterampilan, keberanian, feeling, dan teknik tinggi. Di samping itu, ada lima dasar yang perlu dimiliki pemain skateboard yaitu kecepatan, teknik, berdiri, melompat di atas papan, dan kemampuan memutar papan. "Jika dasar-dasar ini sudah dikuasai, rasanya bermain di atas papan luncur bukan masalah lagi. Bahkan, dalam menciptakan trik-trik baru sekalipun," papar Surya

Source : Bali Post

0 komentar:

Post a Comment